Medan, BIDIKLINTAS– Bahagia dan bangga meliputi orang tua dan keluarga Miftah Ilham Majid , Miftah berhasil menyelesaikan perkuliahan di Kampus UIN Sumatera Utara dengan meraih gelar Sarjana Pendidikan Islam. Wisuda Miftah dilaksanakan di Gedung Kampus UIN Sumatera Utara Jalan Gaharu Medan, Rabu 21 Mei 2025.
Paska di wisuda, Miftah yang juga merupakan Anggita DPRD Asahan Komisi D dari Partai Nasdem mengucapkan Terima kasih kepada dosen pembimbing, dosen dosen, serta tidak lupa mengucapkan syukur serta berterima kasih kepada kedua orang tua yang turut hadir dalam acara wisuda ini. “Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran, dan Terima kasih kepada kedua orang tua serta kerabat yang mendoakan saya, ” ucap Miftah.
Para kerabat dan teman Miftah mengucapkan selamat atas wisuda Miftah Ilham Majid, “semoga Gelar dan ilmu yang didapat berguna dan bermanfaat di masyarakat, dan semoga gelar yang didapat mendukung jabatan yang di emban Miftah selalu wakil Rakyat Di DPRD Asahan, ” harap mereka.
-Miftah Ilham Majid juga bercerita tentang perjuangan nya
Miftah Ilham Mazid, S.Pd., resmi diwisuda sebagai sarjana pendidikan dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) pada, 21 Mei 2025. Namun, lebih dari sekadar perayaan akademik, kisah hidupnya menyimpan perjuangan luar biasa yang menginspirasi banyak anak muda.
Sebelum menjadi anggota DPRD di Kabupaten Asahan, Miftah menjalani hari-harinya dengan penuh kesederhanaan. Ia pernah tinggal di Masjid Cerdas Murni, Tembung, selama lebih dari satu tahun sebagai marbot. Di sana, ia tidak hanya menjaga kebersihan masjid, tetapi juga menjadi muadzin dan imam shalat bagi jamaah sekitar.
“Dari masjid itu saya belajar hidup dengan tanggung jawab, kedisiplinan, dan ketulusan,” ujarnya.
Untuk membiayai kuliah dan kebutuhan harian, Miftah tak ragu menjalani berbagai pekerjaan. Ia pernah menjual parfum keliling, mengantar terasi ke warung-warung di Medan, menjadi ojek online, hingga kurir susu keliling kota.
“Saya bersyukur bisa melewati fase itu. Setiap pekerjaan memberi pelajaran dan mental yang kuat. Saya percaya, tidak ada perjuangan yang sia-sia,” tambahnya.
Kini, setelah menuntaskan pendidikan S1, Miftah berkomitmen untuk melanjutkan studi ke jenjang Magister (S2). Baginya, pendidikan adalah pilar penting dalam memperkuat kualitas pengabdian sebagai wakil rakyat.
“Ini bukan garis akhir, melainkan langkah awal menuju tanggung jawab yang lebih besar. Saya ingin terus belajar, agar semakin siap membawa aspirasi masyarakat dengan kapasitas yang lebih baik,” tegasnya.
Miftah berharap kisahnya bisa menjadi semangat bagi anak muda lainnya. Bahwa keterbatasan bukan halangan untuk bermimpi dan berjuang, melainkan alasan untuk terus bergerak dan membuktikan diri.(Mel)